Jumat, 30 Januari 2009
Ancaman Keamanan Intai Pelantikan Obama
WASHINGTON, RABU - Upacara pelantikan Barack Obama sebagai presiden ke-44 AS tidak menemui masalah keamanan besar. Namun, aparat keamanan AS tetap mewaspadai ancaman tak diduga yang dikhawatirkan dapat menganggu jalannya upacara pelantikan.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Secret Service berpendapat tim penembak jitu berperan besar terhadap kemungkinan ancaman keamanan yang muncul. Biro Investigasi Federal, FBI, sedang menginvestigasi 2 "arus intelijen" yang mengisyaratkan kemungkinan organisasi teroris berbasis di Somalia Al Shabaab melancarkan serangan teroris bertepatan dengan upacara pelantikan Obama.
Aparat keamanan sempat mengatur ulang prosedur keamanan pada upacara pelantikan sebagai sebuah langkah pencegahan dan tak mengubah ancaman keamanan yang muncul. Upacara pelantikan Obama telah berjalan lancar tanpa terjadi insinden.
Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice Februari tahun lalu menyebut al-Shabaab, yang juga dikenal sebagai Gerakan Muda Mujahidin sebagai "organisasi teroris asing." Departemen Luar Negeri AS menyebut kelompok ekstremis yang brutal ini terlibat dengan sejumlah tokoh yang berafiliasi dengan al Qaeda. Sebagian besar pemimpin senior al-Shabaab diyakini telah dilatih dan bertempur bersama al Qaeda di Afganistan.
Puluhan ribu personil polisi, agen federal dan Garda Nasional telah dikerahkan di daratan, laut dan udara untuk memastikan keamanan dalam upacara pelantikan Barack Obama. Upaya keamanan ini melibatkan sejumlah agen Secret Service, 8.000 personil polisi dari District of Columbia dan wilayah lain, 10.000 personil Garda Nasional, sekitar 1.000 personil FBI serta ribuan personil lain dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Let's comments and care