Adik-adik, hari ini kita akan belajar dari tokoh alkitab di perjanjian lama yang bernama Sadrakh, Mesakh & Abednego. Kalau berbicara tentang 3 orang ini, kita sedang belajar mengenai ketaatan. Ada 2 peristiwa besar yang tidak akan dilupakan oleh ketiga teman kita ini, dan dari 2 peristiwa besar itu kita juga akan belajar 2 macam ketaatan.
Ketaatan yang pertama adalah ketaatan yang tidak diketahui orang banyak, dan ketaatan yang kedua adalah sebaliknya, ketaatan yang diketahui oleh orang banyak.
Sekarang kita akan belajar ketaatan yang tidak diketahui banyak orang.
Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda. Datanglah nebukadnezar raja Babel mengepung yerusalem, menjrrah semua perkakas dan membawa beberapa sandera yang berasal dari keturunan raja atau kaum bangsawan. Untuk dijadikan budak kemudian bekerja kepada Raja.
Daniel 1: 3-5
1:3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,
1:4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
1:5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
Jadi mereka disuruh kuliah paksa selama tiga tahun dan belajar tentang peradaban bangsa babel atau disebut orang kasdim. Diantara mereka itu, ada juga beberapa orang Yehuda yakni, Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Pemimpin pegawai istana masa itu mengubah nama mereka menjadi Beltsazar, Sadrakh, Mesakh & Abednego.
Dalam masa kuliah itu mereka diberi makan santapan raja dan anggur yang biasa diminum raja. Bayangkan, bagaimana sih santapan raja itu? Ada apa saja disitu? Kalau anggur kan kita semua sudah tahu, pasti memabukkan.
Nah, ketiga orang ini menolak untuk makan santapan raja dan anggur sama seperti yang lain, karena mereka tidak mau menajiskan dirinya. Dan hanya meminta sayur-sayuran untuk dimakan dan air saja untuk diminum.
Daniel 1:8
1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Perhatikan kata berketetapan, ini artinya siapa yang memutuskan? Dari diri sendiri atau orang lain yang menyuruh. Diri sendiri tentunya, jadi hal ini lebih mirip seperti berprinsip. Kemudian apa yang terjadi.
Karena ketaatan mereka, Tuhan memberikan mereka 2 hadiah.
1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;
Coba bayangkan, Tuhan memberikan kasih sayang dari pemimpin pegawai istana kepada mereka. Bagaimana sih kasih sayang itu? Pasti perlakuannya lembut, ramah, sopan. Betul bukan?
Daniel 1:20
1:20 Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Perhatikan ini, Setelah mereka hanya memakan sayur dan minum air, dituliskan bahwa perawakan mereka lebih baik dan kelihatan lebih gemuk. Bukan hanya itu, mereka juga didapati raja lebih cerdas dari yang lain. Akhirnya raja mengangkat mereka menjadi penasehat presiden membantu memegang pemerintahan.
Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa pertama ini, bisakah kita tidak mengikuti arus yang jelek. Ketika teman2 dekat, sekelas atau tetangga mengajak berbuat dosa, bisakah kita tetap taat.Tidak banyak orang yang tahu ketaatan sadrakh, mesakh dan Abednego pada hal makan dan minum ini, tapi dampaknya adalah buat diri mereka sendiri lebih baik. Inilah ketaatan yang tidak diketahui banyak orang. Walaupun awalnya kita dijauhin, mungkin diejek sok alimlah, tapi lihatlah, ketika kita mau berketatapan untuk terus taat, Tuhan pasti memberikan hadiah kepada kita.
Sekarang kita belajar ketaatan yang diketahui banyak orang.
Entah kenapa tiba-tiba raja nebukadnezar membuat sebuah patung baginya supaya semua bangsa babel sujud menyembah patung itu. Tapi ada satu masalah,
Daniel 3:12
Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."
Kemudian raja nebukadnezar mengulangi perintahnya di Daniel 3:15, namun jawaban sadrakh, mesakh dan Abednego di ayat 17 malah membuat raja semakin geram.
Daniel 3:17
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
Akhirnya terjadilah peristiwa pembakaran yang bersejarah itu.
Daniel 3:19-20
3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
3:20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
3:21 Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
3:22 Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
3:23 Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
Bayangkan adik-adik, orang yang sangat kuat dari tentaranya saja hangus ketika membawa 3 orang itu ke atas perapian. Singkat cerita mereka dijatuhkan dan terkejutlah raja dengan apa yang dilihatnya.
Ada 4 orang yang dilihat berjalan-jalan di tengah api, tidak terluka dan rupa orang keempat itu seperti anak dewa. Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa pembakaran ini, ingat ada 4 orang yang dilihat. Apa maksud kehadiran orang keempat itu.
Ternyata, ketika kita mau taat dan menerima resiko atas ketaatan itu, Tuhan tidak akan meninggalkan kita, kehadiran orang keempat dalam api seakan-akan menunjukan bahwa tuhan sedang berkata kepada mereka bertiga bahwa lihat, aku tidak meninggalkan kalian, ketika kalian mengalami kesusahan karena aku, aku datang menemani kesusahan kalian.
Jadi ketika kita diajak berbuat dosa, seperti mencontek, bohong, bolos, merokok, kemudian kita menolaknya. Mungkin yang akan kita dapatkan adalah kita dijauhin, diejek, dan kita merasa sendiri. Tapi ingat kisah ini, kalian mungkin tidak bisa melihat, tapi Tuhan selalu ada disamping kalian menemani kalian walau dalam masa susah. Kemudian apa hadiah dari ketaatan sadrakh, mesakh dan Abednego kali ini.
Daniel 3:28
3:28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
Bayangkan adik-adik, gara-gara ketaatan mereka, raja nebukadnezar itu memuji dan kagum kepada Tuhannya sadrakh mesakh Abednego, karena Tuhannya sadrakh, mesakh dan abednego betul-betul setia dan persis sama seperti yang dikatakan mereka bahwa tuhan tidak akan menghanguskan mereka.
Lalu raja nebukadnezar segera mengeluarkan peraturan,
Daniel 3:29
Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."
Hebat sekali, dihadapan banyak orang sadrakh, mesakh dan abednego menunjukkan ketaatan mereka, walau diancam dengan hukuman, namun mereka tetap taat. Hasilnya, mereka selamat dari hukuman dan nama Tuhan dipermuliakan. Sehingga nebukadnezar membuat peraturan barangsiapa berani menghina Tuhan sadrakh, mesakh dan Abednego, akan dipenggal dan rumahnya akan dirobohkan. Inilah ketaatan yang diketahui orang banyak, yaitu dampaknya untuk orang banyak. Diakhir kisah, sadrakh, mesakh dan Abednego diberikan pangkat yang lebih tinggi di wilayah babel.
Lause mau Tanya, pernahkah ada orang yang berkata kepada kita, memang anak tuhan kau ni. Atau kapan terakhir kali orang berkata bahwa kita ini anakTuhan!.
Ketika kita menjadi anak Tuhan, kita harus menunjukan bahwa kita memang anak Tuhan, tidak boleh gampang ikut arus, berani berkata tidak pada dosa, harus punya ketetapan sendiri. Mudah mengampuni, gampang menolong orang lain, hormat kepada orang tua, tidak suka membenci orang. Jangan coba-coba ajak orang kegereja, biarkan orang melihat Yesus dulu dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tunggu sampai mereka bertanya kenapa kita beda dari yang lain, kok kamu tidak gampang marah, kok kamu mudah mengampuni, kok kamu selalu tersenyum walau dibenci orang, dll. saat itulah baru kita serang mereka, beritahu mereka rahasianya, ayo ikut aku ke gereja. Kenapa harus ke gereja? jawab karena aku belajar semua ini dari gereja. Ingat, kalau orang sudah punya hati untuk cari Tuhan, sejelek apapun gereja itu, sekacau apapun acaranya, niatnya tidak akan pernah patah. Tapi kalau orang belum ada hati untuk cari Yesus, sehebat apapun gereja itu, sebagus apapun acaranya, tidak menjamin orang akan senang dan rajin kegereja. Awas, kalau hidupmu masih sama seperti yang lain yang tidak kenal Tuhan, tiba-tiba berani ajak orang ke gereja, malah di ejek oleh orang yang mau diajak itu.
Lause tutup dengan 2 pertanyaan, apa kalian mau taat sungguh-sungguh kepada Tuhan? Mau tunjukkan Yesus dalam hidup kalian? Tuhan Yesus memberkati, Mari kita berdoa.
Kenangan Mengajar Sekolah Minggu Fuk Im Thong, 25 Juni 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Let's comments and care